Solo, beberapa hari yang lalu
Pernahkah kalian memikirkan, seperti apa kalian di mata orang lain?
Sore ini saya memikirkan sesuatu. Tentang dosen-dosen saya.
Saya kuliah di sebuah PTS yang tidak terkenal. Mungkin bisa disebut kelas tiga. Tidak perlu saya ceritakan keanehan-keanehan kampus saya. Saya tidak sedang membahas itu. Ini tentang jenis manusia.
Ada dosen, yang nampak begitu taat pada peraturan. Dosen seperti ini akan mempermasalahkan NIM yang tidak ditulis di KRS. Mengajar dengan standar kampus. Pokoknya selalu mengikuti aturan. Ada juga dosen yang suka mendongeng. Dosen seperti ini akan bercerita panjang lebar, tentang hal yang bukan mata kuliah. Jadi setiap pertemuan, rata-rata materi yang disampaikan hanya seperempat jam. Sisanya adalah kisah-kisah hidupnya, atau isu-isu terhangat. Ada juga dosen yang masa bodoh. Mengajar sekedar menyampaikan apa yang perlu disampaikan. Terserah mahasiswa mau paham atau tidak. Ada dosen yang menuntut setiap perkataannya ditulis, dan lain-lain.
Saya merasa, dengan banyaknya keanehan sistem pengajaran di kampus, tambahan ilmu yang saya dapat sangatlah sedikit. Dalam tiga semester yang saya lalui, saya rasa, semua yang saya dapat bisa saja saya pelajari hanya dalam beberapa minggu. Jika pengajarannya dilaksanakan dengan efektif.
Hal teraneh dari semua keanehan yang saya rasakan di kampus adalah, waktu.
Jika jadwal mengatakan perkuliahan dimulai pukul 13.00, maka rata-rata dosen akan masuk ruangan pukul 13.45.
Entah di kampus-kampus lain. Tapi saya pikir, jika sistem pendidikan negeri ini terus seperti ini, sarjana-sarjana di Indonesia tidak akan berbeda jauh dari lulusan SMA dalam hal kemampuan dan wawasan. Baik tidaknya kualitas seorang mahasiswa hanya bergantung pada motivasi tiap-tiap individu.
Semoga ini hanya di kampus saya.
Ini menyedihkan.
Jangan sampai Indonesia seperti ini.